Berita

Kakankemenag Aceh Besar: Pendidikan Karakter Kunci Dalam Mencetak Generasi Hebat

Aceh Besar – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Aceh Besar, H. Saifuddin, S.E., resmi menutup kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin (P5RA) di MAN 4 Aceh Besar, Selasa (26/11/2024). Dalam acara ini, ia menekankan pentingnya pendidikan karakter berbasis kearifan lokal untuk mencetak generasi muda yang unggul dan berkarakter.

Dalam sambutannya, H. Saifuddin, yang akrab disapa Yahwa, mengapresiasi MAN 4 Aceh Besar atas dedikasi mereka dalam mengembangkan pendidikan inovatif.

“Terima kasih kepada MAN 4 Aceh Besar atas upaya maksimal dalam memajukan madrasah. Melalui kegiatan seperti P5RA, madrasah telah menunjukkan kontribusi nyata dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter,” ujar Yahwa.

“Dengan memahami dan menghargai kearifan lokal, siswa belajar lebih dari sekadar budaya. Mereka menyerap nilai-nilai yang membentuk jati diri mereka sebagai generasi penerus,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, Ia berharap generasi muda Aceh semakin bangga dengan warisan budaya daerah dan mampu menjadikannya fondasi karakter di tengah tantangan global.

Sementara Kepala MAN 4 Aceh Besar, Munzir, S.Pd., M.Pd., juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Kakankemenag.

“Kami sangat mengapresiasi bimbingan dari Kakankemenag Aceh Besar dan kerja keras tim fasilitator, koordinator, serta siswa yang telah menjadikan P5RA tahun ini sukses,” ucap Munzir.

Budaya Perkawinan Aceh Jadi Fokus P5RA Tahun Ini

Ketua panitia, Eva Maulida, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa tema “Kearifan Lokal: Adat Perkawinan Masyarakat Aceh” memberi kesempatan kepada siswa untuk mempelajari dan mendokumentasikan berbagai aspek budaya Aceh.

“Peserta didik diarahkan menelusuri dan mendokumentasikan prosesi adat, tarian, kuliner, hingga elemen budaya lain dalam pesta perkawinan. Ini tidak hanya memperluas wawasan mereka, tetapi juga memperkuat rasa cinta terhadap budaya daerah,” ujar Eva, yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Akademik MAN 4 Aceh Besar.

Penutupan P5RA dimeriahkan dengan Gelar Karya yang menampilkan rangkaian prosesi adat perkawinan masyarakat Aceh, mulai dari Cah Rot (masa taaruf) hingga pesta pernikahan. Para siswa memeragakan dengan apik seluruh tahapan tradisional, yang berhasil memukau para tamu undangan.

Ia menambahkan, tema P5RA tahun ini, “Kearifan Lokal,” sangat strategis dalam membangun identitas siswa.

Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi siswa dan madrasah lainnya untuk terus menggali potensi kearifan lokal dalam pembelajaran berbasis karakter. MAN 4 Aceh Besar pun menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, tetapi juga soal pelestarian nilai-nilai budaya.[]

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan