Meulaboh – Universitas Teuku Umar (UTU) resmi memiliki Gedung Pusat Edukasi Tsunami yang diharapkan menjadi pusat informasi dan refleksi tentang bencana tsunami di Aceh.
Gedung tersebut merupakan bantuan langsung dari Pemerintah Jepang sebagai wujud solidaritas dan dukungan terhadap Aceh, yang menjadi salah satu daerah terdampak terparah.
Peresmian gedung ini disambut dengan antusias oleh berbagai pihak, termasuk Ketua Forum Aceh Jepang, Zulfriansyah.Ia menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif ini. Menurutnya, keberadaan gedung tersebut merupakan langkah penting untuk menjaga memori kolektif masyarakat Aceh tentang tragedi tsunami.
“Merawat memori adalah bagian dari menghormati sejarah. Dengan hadirnya gedung ini, kita menjaga ingatan agar tetap utuh dan tidak pudar. Kenangan yang paling baik adalah kenangan yang tidak mudah dilupakan,” ujarnya.
Menurutnya, gedung Pusat Edukasi Tsunami ini tidak hanya berfungsi sebagai pengingat sejarah, tetapi juga sebagai sarana edukasi untuk generasi muda dan masyarakat luas.
“Semoga gedung ini dapat menjadi pusat pembelajaran mitigasi bencana, mengingat Aceh merupakan salah satu wilayah rawan gempa dan tsunami,” kata Zulfriansyah.
“Tsunami memberikan banyak pelajaran berharga bagi kita. Semoga Gedung ini akan menjadi simbol bagaimana kita bangkit dan belajar dari sejarah,” lanjutnya.
Seperti diketahui peresmian gedung ini dilakukan oleh Konsul Jenderal Jepang, Takoni Susumu, Ph.D., yang didampingi oleh Konsul Muda Bagian Budaya dan Pendidikan, Mr. Furunobu. Dukungan ini mencerminkan hubungan erat antara Aceh dan Jepang dalam membangun masa depan yang lebih baik, terutama dalam aspek mitigasi bencana.[]
Komentar