Berita

Kakankemenag Nagan Raya Ingatkan Guru PAI Mendidik dengan Hati Nurani

Nagan Raya—Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Nagan Raya H. Samhudi, S.Si pada kegiatan Pembinaan Manajemen Sumberdaya dan Unggulan Mutu dan Penguatan pemahaman Moderasi Beragama, menekankan pentingnya kehadiran hati nurani bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) saat mengajar di kelas. Menurutnya, meskipun keterampilan dan keahlian mengajar dapat dengan mudah dikembangkan, watak dan moral seorang pendidik jauh lebih sulit untuk diubah.

“Guru PAI harus memiliki empati dan keikhlasan dalam mendidik siswa. Hati nurani yang tulus akan mampu menjalin hubungan yang baik antara guru dan murid,” ungkap Kakankemenag yang mewakili Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh. Ia menambahkan bahwa guru PAI berperan penting dalam membentuk karakter generasi muda, sehingga perlu adanya kesadaran moral yang tinggi.

Samhudi juga mengajak para guru untuk terus memperbaharui metode pengajaran, namun tetap mengedepankan nilai-nilai moral dan etika. “Kita perlu memastikan bahwa setiap pelajaran tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga membentuk watak yang baik pada siswa,” katanya.

Melalui penekanan ini, diharapkan para guru PAI di Nagan Raya dapat menjadi teladan yang dapat menginspirasi generasi muda untuk menghadapi tantangan zaman dengan integritas dan moralitas yang tinggi.
Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Kemenag Provinsi Aceh H. khairul Azhar, S.Ag, M.Si menyampaikan Guru PAI sebagai Ujung Tombak dalam Penyelesaian Masalah Sosial bagi Generasi Muda**

Di tengah tantangan sosial yang dihadapi generasi muda saat ini, peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) semakin vital. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing moral dan spiritual. Dengan pendekatan yang mengedepankan nilai-nilai agama, guru PAI berupaya memberikan solusi atas berbagai masalah sosial seperti perilaku menyimpang, tawuran, dan masalah kesehatan mental.

Dalam kegiatan pembelajaran, guru PAI mendorong siswa untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai agama yang menekankan pada kedamaian, toleransi, dan empati. Melalui diskusi, ceramah, dan kegiatan sosial, mereka mengajak generasi muda untuk aktif berpartisipasi dalam masyarakat, serta mengenali dan menyelesaikan masalah yang ada di sekitar mereka.

Misalnya, dalam sebuah program pengabdian masyarakat, guru PAI mengajak siswa untuk terlibat dalam kegiatan bakti sosial, yang tidak hanya memperkuat ikatan sosial tetapi juga membentuk karakter positif siswa. Dengan demikian, guru PAI berperan sebagai ujung tombak dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran sosial yang tinggi.

Melalui peran ini, diharapkan guru PAI dapat membantu menciptakan lingkungan masyarakat yang lebih harmonis dan berdaya, menjadikan mereka teladan yang baik bagi generasi penerus. [Rilis]

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan